nusakini.com--Melalui Program Reorientasi, Revitalisasi, dan Rebranding, diharapkan para peserta yang sudah mengikuti pelatihan mampu diserap oleh industri sebagai tenaga kerja terampil.  

Hal ini disampaikan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Bambang Strio Lelono, saat melakukan kunjungan lerja bersama angota Forum Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) lintas Kementerian/Lembaga di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (10/3).  

“Rata-rata serapan tenaga kerja yang dilatih di BLK mencapai 70 hingga 80 persen,” ungkap Satrio. 

Sedangkan terkait sertifikasi tenaga kerja, imbuh Satrio, ke depan harus dipersiapkan dengan baik agar kompetensi tenaga kerja kita tidak lagi dipertanyakan oleh perusahaan pengguna. Sebab, salah satu keunggulan BLK Kemnaker memberikan sertifikat kepada peserta. 

Ditempat yang sama Kepala BBPLK Semarang, Sukiyo mengungkapkankan sesuai program Reorientasi, Revitalisasi, dan Rebranding, pihaknya memfokuskan BPLK Semarang sebagai pusat pengembangan kejuruan fashion technology/garmen apparel dan bisnis manajemen. 

“Pendidikan kejuruan yang disediakan ada beragam yakni Teknik Informatika, Bisnis Manajemen, Teknik Manufaktur, Teknik Las, Teknik Listrik, Teknik Otomotif, Refrigeration, Tata Busana, Garmen Apparel, Bangunan, dan Elektronika,” katanya. 

Ia menambahkan, persyaratan yang ditetapkan bagi calon peserta BLK juga sangat mudah yakni fotokopi ijazah, KTP, pas foto, dan mengisi formulir pendaftaran. (p/ab)